CONTOH MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS (AFFANDI)
Borobudur pagi hari
“Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu
karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan
sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di
pagi hari.
Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain.
Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tetapi itu semua malah membuat lukisan tersebut bagus karena menyatu dengan warna langit yang ada pada lukisan tersebut. warna hijua di lukisan tersebut menggambarkan pepohonan yang ada di situ. walaupun gambar pohon tersebut tidak jelas tetapi sangat bagus. warnyapun juga kontras dengan warna lainnya.
Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain.
Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tetapi itu semua malah membuat lukisan tersebut bagus karena menyatu dengan warna langit yang ada pada lukisan tersebut. warna hijua di lukisan tersebut menggambarkan pepohonan yang ada di situ. walaupun gambar pohon tersebut tidak jelas tetapi sangat bagus. warnyapun juga kontras dengan warna lainnya.
·
Tahun
: 1983
·
Ukuran
: 150 cm x 200 cm
·
Media
: Cat Minyak
·
Makna
symbol: Menggambarkan candi Borobudur yg indah pada pagi hari
·
Asal
daerah:Jawa – Yogyakarta
·
Keunikan:Gambarnya
agak kurang jelas tetapi sangat banyak maknanya
·
Teknik
pembuatan : dilukis
·
Karya
seni murni: 2 dimensi
KARYA EFENDI
Para Pejuang
Lukisan affandi ini
berjudul “Para Pejuang” dilukis menggunakan cat minyak pada tahun 1972. Lukisan
ini menggambarkan mengenai semangat pahlawan – pahlawan Indonesia untuk meraih
kemerdekaan Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk Indonesia.
Lukisan ini memiliki nilai dan makna historis yang tinggi, dimana karya ini
terinspirasi dari semangat baja para Pejuang Indonesia.
Warna-warna yang terang, serta keunikan goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah kombinasi sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi. Akan menjadi koleksi kebanggaan tak ternilai bagi siapapun yang mengkoleksi Karya Lukisan hebat ini. Dalam lukisan ini sangat terlihat perjuangan para pahlawan yang sangat semangat memperjuangkan Indonesia.
Dan dalam lukisan tersebut terlihat juga semangat para pahlawan yang sangat berkobar – kobar seperti api. Dan tidak lupa dalam lukisan tersebut adanya bambu runcing, bendera merah putih, serta ikat kepala sebagai ciri khas para pejuang bangsa Indonesia.
Warna-warna yang terang, serta keunikan goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah kombinasi sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi. Akan menjadi koleksi kebanggaan tak ternilai bagi siapapun yang mengkoleksi Karya Lukisan hebat ini. Dalam lukisan ini sangat terlihat perjuangan para pahlawan yang sangat semangat memperjuangkan Indonesia.
Dan dalam lukisan tersebut terlihat juga semangat para pahlawan yang sangat berkobar – kobar seperti api. Dan tidak lupa dalam lukisan tersebut adanya bambu runcing, bendera merah putih, serta ikat kepala sebagai ciri khas para pejuang bangsa Indonesia.
· Tahun : 1972
· Ukuran : 100 cm x 135 cm
· Media : Cat Minyak
· Makna symbol: Terinspirasi semangat baja para pejuang
indonesia
· Asal daerah:Jawa – Yogyakarta
· Keunikan: goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah
kombinasi sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi
· Karya seni murni: 2 dimensi
· Teknik pembuatan: dilukis
Pengemis
Lukisan Affandi ini
menggambarkan seorang pengemis lewat gaya ekspresionisnya. Goresan-goresan
abstrak yang mengalir menggambarkan penderitaan dan betapa rentanya pengemis
tersebut. Pewarnaan coklat tua pada pengemis menampakkan ekspresi kerasnya
kehidupan pengemis. Ditambah warna kuning membuat suasana semakin muram.
Pemilihan objek
pengemis pada lukisan Affandi ini mengekspresikan bagaimana kehidupan
masyarakat bawah baik dalam keadaan sosial maupun ekonomi. Pengemis yang dalam
kehidupan sehari-hari sering direpresentasikan kalangan rendah yang selalu
mengandalkan belas kasihan orang lain demi kelangsungan hidupnya digambarkan
memiliki kehidupan yang sengsara dan keras.
Namun Affandi juga
memberikan corak-corak abstrak di luar objek pengemis yang melukiskan kegiatan
orang-orang di sekitar pengemis. Corak dan warna yang kuat membuat lukisan
menjadi dinamis dan semakin menekankan suasana kemuraman dan penderitaan
pengemis
·
Judul
Lukisan: Pengemis (1974)
·
Pelukis : Affandi
Koesoema
·
Gaya : Ekspresionis
·
Ukuran: 99 x 129 cm
·
Media: Cat Minyak
di Atas Kanvas / Oil on Canvas
·
Asal daerah:
·
Karya seni Murni 2
dimensi
·
Teknik pembuatan
:dilukis
lukisan
dari Dr Zakaria Ali, pada tahun
1991
Berikut gambarnya :
Dibuat
Oleh
: Dr Zakaria Ali, pada tahun 1991
Judul
: "Wind", 1991
Dibuat
dengan
: Cat Minyak
Ukuran Asli
: 51 x 38 Cm
Tentang Lukisan : - Lukisan menggambarkan
tentang Bukit batu kapur
- Dicelah
batuan ditumbuhi dua batang pohon yang masih kecil, dan sedikit rumput yang
hampir kering.
Aliran : Naturalisme
Suasana : Damai, sunyi dan sejuk seolah-olah ada
sesuatu yang tersembunyi.
Warna
:
- Hijau, Hitam, putih dan coklat
- Kombinasi
warna membuat suasana menjadi gelap
- Warna
Sejuk karna daun seperti di tiup angin
Garis
: - Garis terlihat jelas karna adanya
perbedaan warna antar objek
- Garis
pada dinding batu seakan memiliki makna sudah berumur tua
- Garis
batu yang melengkung yang menghasilkan sudut menunjukkan batu tajam
Tekstur
: - Tekstur dinding
batu kasar terlihat seperti terjadi pengikisan
- Kasar batu lebih jelas karna kehadiran sinar matahari dari arah kanan
- Tekstur daun lebih tajam karna terlihat lebih dekat dengan subjek
Kekurangan : - Tidak ada Objek manusia langsung
- Lukisan
sulit dipahami
Kesan
:
- Tiupan angin menampakkan kesan gerak secara halus membuat hati
merasa tenang dan tentram.
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1981
Judul : "Kebun Cengkeh"
Media : Oil on Canvas
Media : Oil on Canvas
Sebuah karya seni kelas tinggi dari
sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan
cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya
dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkanya figur manusia
sebagai obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya
aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi
terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1979
Judul : "Ayam tarung"
Media : Oil on Canvas
Media : Oil on Canvas
Lukisan bertema ayam tarung merupakan
salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga beliau membuat beberapa karya
lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi
lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung
berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam
yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke emasan dan Ayam jago berwarna
hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan
kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana
setiap waktu selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu
terjadi pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan,
adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu
menang pada akhirnya.
Ayam Tarung atau adu ayam merupakan
salah satu tradisi rakyat khusunya jawa yang menjadi hiburan rakyat, dan
sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang
masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan
pertarungan sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1971
Tahun karya: 1971
Media : Oil on Canvas
Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai
pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah kehidupan yang dalam, ada
pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna lukisan mengisahkan perjuangan
manusia mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu tempat yang dituju, dan
dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang
kecil hingga besar, namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari
memberikan sinarnya, membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan.
Dari kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil
mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan
yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan
tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun , sebesar apapun
badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti
akan berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian
mereka.
Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia
seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan
Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan
lautan Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan
ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing,
bahkan memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya manusia yang
memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah
menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu tempat kehidupan yang mereka tuju,
sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak kehidupan
datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari
atau bahkan menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang
disimbolkan dalam lukisan sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa
yang mereka lakukan, bahwa badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan
mereka akan berlalu, mereka akan sampai pada suatu tempat kehidupan seperti
yang mereka inginkan, dan mereka yakin bahwa impian mereka akan terwujud.
Mereka disebut sebagai pejuang
kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa depan, saat mereka sukses melalui
ombak dan badai kehidupan, dan bisa membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan
menjadi simbol manusia sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang
dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris Affandi dalam
sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi,
motivasi dan falsafah bagi anda para kolektor ataupun pecinta karya Lukisan
Maestro dalam kehidupan anda. Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik
Lukisan ini, yang ingin disampaikan oleh Sang pelukis maestro.
Pelukis :
Afandi
Tahun
karya: 1981
Judul :
"Sis Cut Sunflowers"
Ukuran :
120cm X 88cm
Media :
Oil on Canvas
Enam
Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari cahaya
matahari terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai
simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang selalu menyinari
kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik
dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan
bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir
semua pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro
Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun melukis beberapa versi
berbeda dengan tema Bunga Matahari.
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1980
Tahun karya: 1980
Media : Oil on Canvas
Lukisan bertema "Barong &
Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi
Affandi dalam menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya
melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa versi karya lukisanya dengan tema Barong.
Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali,
"Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan
simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan simbol kejahatan, sehingga
antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara
kebaikan dan kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
Pelukis :
Afandi
Tahun karya: 1963
Tahun karya: 1963
Media :
Oil on Canvas
Melukiskan
aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi jalan-jalan
antar kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa
damai pedesaan dalam kehidupan bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan
inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan abstrak unik, kombinasi warna
mengalir dan berpadu dengan sendirinya diatas canvas, sapuan tangan sebagai
pengganti kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak lukisan
abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong
jogja" ini.
Andong
merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik
oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat
trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan Andong sendiri menjadi salah
satu ciri khas dari kota Jogjakarta.
Pelukis :
Afandi
Tahun karya: 1971
Tahun karya: 1971
Media :
Oil on Canvas
"Jatayu"
dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian
kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian
Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan
Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja
angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan Dewi
Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan melawan Rahwana
tersebut.
Cerita
dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi untuk
menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya
abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu
hingga titik darah penghabisan.
Pelukis:
Affandi
Tahun karya: 1959
Tahun karya: 1959
Media :
Oil on Canvas
Nampak
nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda
dilukis close up, seolah Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan,
dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda
yang sayu.
Dipilihnya
kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri,
karena kuda sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah,
namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan
merenung.
Lukisan
ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses
peralihan Beliau dari gaya lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism),
nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist, dengan sedikit
sentuhan pelototan cat khas
sangat membantu! Terimakasih .
BalasHapusTerimakasih sangat menarik
BalasHapusterima kasih kak sangat membantu:)
BalasHapusPlay'n GO Online Casino Site
BalasHapusWelcome to Lucky Club Live, the #1 FREE Casino to play slots, blackjack, roulette, and much more. Sign up and claim your luckyclub.live welcome bonus.