Senin, 01 September 2014

CONTOH MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS (AFFANDI)

CONTOH MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS (AFFANDI)


Borobudur pagi hari


 “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari.
Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain.
Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tetapi itu semua malah membuat lukisan tersebut bagus karena menyatu dengan warna langit yang ada pada lukisan tersebut. warna hijua di lukisan tersebut menggambarkan pepohonan yang ada di situ. walaupun gambar pohon tersebut tidak jelas tetapi sangat bagus. warnyapun juga kontras dengan warna lainnya.

·         Tahun : 1983

·         Ukuran : 150 cm x 200 cm

·         Media : Cat Minyak

·         Makna symbol: Menggambarkan candi Borobudur yg indah pada pagi hari

·         Asal daerah:Jawa – Yogyakarta

·         Keunikan:Gambarnya agak kurang jelas tetapi sangat banyak maknanya

·         Teknik pembuatan : dilukis

·         Karya seni murni: 2 dimensi


KARYA EFENDI
Para Pejuang

Lukisan affandi ini berjudul “Para Pejuang” dilukis menggunakan cat minyak pada tahun 1972. Lukisan ini menggambarkan mengenai semangat pahlawan – pahlawan Indonesia untuk meraih kemerdekaan Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk Indonesia. Lukisan ini memiliki nilai dan makna historis yang tinggi, dimana karya ini terinspirasi dari semangat baja para Pejuang Indonesia.
Warna-warna yang terang, serta keunikan goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah kombinasi sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi. Akan menjadi koleksi kebanggaan tak ternilai bagi siapapun yang mengkoleksi Karya Lukisan hebat ini. Dalam lukisan ini sangat terlihat perjuangan para pahlawan yang sangat semangat memperjuangkan Indonesia.
Dan dalam lukisan tersebut terlihat juga semangat para pahlawan yang sangat berkobar – kobar seperti api. Dan tidak lupa dalam lukisan tersebut adanya bambu runcing, bendera merah putih, serta ikat kepala sebagai ciri khas para pejuang bangsa Indonesia.

·         Tahun : 1972

·         Ukuran : 100 cm x 135 cm

·         Media : Cat Minyak

·         Makna symbol: Terinspirasi semangat baja para pejuang indonesia

·         Asal daerah:Jawa – Yogyakarta

·         Keunikan: goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah kombinasi sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi

·         Karya seni murni: 2 dimensi

·         Teknik pembuatan: dilukis


Pengemis



Lukisan Affandi ini menggambarkan seorang pengemis lewat gaya ekspresionisnya. Goresan-goresan abstrak yang mengalir menggambarkan penderitaan dan betapa rentanya pengemis tersebut. Pewarnaan coklat tua pada pengemis menampakkan ekspresi kerasnya kehidupan pengemis. Ditambah warna kuning membuat suasana semakin muram.

Pemilihan objek pengemis pada lukisan Affandi ini mengekspresikan bagaimana kehidupan masyarakat bawah baik dalam keadaan sosial maupun ekonomi. Pengemis yang dalam kehidupan sehari-hari sering direpresentasikan kalangan rendah yang selalu mengandalkan belas kasihan orang lain demi kelangsungan hidupnya digambarkan memiliki kehidupan yang sengsara dan keras.
Namun Affandi juga memberikan corak-corak abstrak di luar objek pengemis yang melukiskan kegiatan orang-orang di sekitar pengemis. Corak dan warna yang kuat membuat lukisan menjadi dinamis dan semakin menekankan suasana kemuraman dan penderitaan pengemis

·         Judul Lukisan: Pengemis (1974)

·         Pelukis : Affandi Koesoema

·         Gaya : Ekspresionis

·         Ukuran: 99 x 129 cm

·         Media: Cat Minyak di Atas Kanvas / Oil on Canvas

·         Asal daerah:

·         Karya seni Murni 2 dimensi

·         Teknik pembuatan :dilukis

lukisan dari  Dr Zakaria Ali, pada tahun 1991
Berikut gambarnya : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2-9uSVFZiCNn2mZzZ1WAQiawW5OFA6oX1HN2trXrmwaBzWcQv2oaL_UUbykSNdHltDIikUNbBWFCqGqRprZdWQEXN6N6-Kn67wGvo4Xv5QRboFGVDVpRbD1J5VvSDxr5OSWGh4v7zlWM/s320/apresiasi.JPG
Wind
Dibuat Oleh                  : Dr Zakaria Ali, pada tahun 1991
Judul                              : "Wind", 1991
Dibuat dengan             : Cat Minyak
Ukuran Asli                   : 51 x 38 Cm
Tentang Lukisan :    - Lukisan menggambarkan tentang Bukit batu kapur
 Dicelah batuan ditumbuhi dua batang pohon yang masih kecil, dan sedikit rumput yang hampir kering.
Aliran                    : Naturalisme
Suasana                : Damai, sunyi dan sejuk seolah-olah ada sesuatu yang tersembunyi.
Warna                    : -  Hijau, Hitam, putih dan coklat
  Kombinasi warna membuat suasana menjadi gelap
  Warna Sejuk karna daun seperti di tiup angin
Garis                       : - Garis terlihat jelas karna adanya perbedaan warna antar objek
Garis pada dinding batu seakan memiliki makna sudah berumur tua
Garis batu yang melengkung yang menghasilkan sudut menunjukkan batu tajam
Tekstur                   : - Tekstur dinding batu kasar terlihat seperti terjadi pengikisan
                          - Kasar batu lebih jelas karna kehadiran sinar matahari dari arah kanan
                          - Tekstur daun lebih tajam karna terlihat lebih dekat dengan subjek

Kekurangan          : - Tidak ada Objek manusia langsung
 Lukisan sulit dipahami
Kesan                      : - Tiupan angin menampakkan kesan gerak secara halus membuat  hati
     merasa tenang dan tentram.





Affandi,+kebun+cengkeh,+145cm+X+100cm,+1
 Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1981
Judul : "Kebun Cengkeh"
Media : Oil on Canvas

Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkanya figur manusia sebagai obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.

Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.



Affandi,+Ayam+tarung,+91cm+X+136cm,+1979
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1979
Judul : "Ayam tarung"
Media : Oil on Canvas

Lukisan bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan, adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.

Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya jawa yang menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.

Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.

Affandi,+Perahu+&+Matahari,+92cm+X+137cm
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1971
Media : Oil on Canvas

Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah kehidupan yang dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.

Makna lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya, membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun , sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.

Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya manusia yang memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu tempat kehidupan yang mereka tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak kehidupan datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau bahkan menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan dalam lukisan sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan, bahwa badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan mereka akan berlalu, mereka akan sampai pada suatu tempat kehidupan seperti yang mereka inginkan, dan mereka yakin bahwa impian mereka akan terwujud.

Mereka disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa depan, saat mereka sukses melalui ombak dan badai kehidupan, dan bisa membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan menjadi simbol manusia sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris Affandi dalam sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para kolektor ataupun pecinta karya Lukisan Maestro dalam kehidupan anda. Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin disampaikan oleh Sang pelukis maestro.



















Affandi,+Five+Cut+Sunflowers,+120cmX88cm
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1981
Judul : "Sis Cut Sunflowers"
Ukuran : 120cm X 88cm
Media : Oil on Canvas

Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari  cahaya matahari terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.

Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.



Affandi,+Barong,+250cm+X+170cm,+Th+1980-
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1980
Media : Oil on Canvas

Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi Affandi dalam menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan.

Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.



Affandi,+Andong+Jogja,+110cm+X+95cm,+196
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1963
Media : Oil on Canvas

Melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi jalan-jalan antar kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan abstrak unik, kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya diatas canvas, sapuan tangan sebagai pengganti kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak lukisan abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong jogja" ini.

Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan Andong sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.

Affandi,+Jatayu,+90cm+X+70cm,+1971+-+Rp.
Pelukis : Afandi
Tahun karya: 1971
Media : Oil on Canvas


"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.

Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi untuk menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu hingga titik darah penghabisan. 


Affandi,+Kepala+Kuda,+38cm+X+43cm,+Th+19
Pelukis: Affandi
Tahun karya: 1959
Media : Oil on Canvas

Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda yang sayu. 

Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan merenung.

Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan Beliau dari gaya lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist, dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas


4 komentar:

  1. sangat membantu! Terimakasih .

    BalasHapus
  2. terima kasih kak sangat membantu:)

    BalasHapus
  3. Play'n GO Online Casino Site
    Welcome to Lucky Club Live, the #1 FREE Casino to play slots, blackjack, roulette, and much more. Sign up and claim your luckyclub.live welcome bonus.

    BalasHapus